Wednesday, May 15, 2019

Menciptakan Perdamaian (Islah)

Pembelajaran IX
Menciptakan Perdamaian (Islah)

A. Pengertian Islah
Islah adalah usaha untuk memperbaiki hubungan antara manusia yang bersengketa  (perdamaian). 
Menurut Prof. T.M. Hasbi As-Shiddiqy, pengertian islah yaitu mengulurkan tali yang kuat dan kukuh antara manusia, teristimewa antara mereka yang timbul di antaranya persengketaan, baik mengenai urusan darah (jiwa) maupun urusan harta, dan kehormatan ataupun urusan politik dan taktik perjuangan.
Allah SWT memberikan petunjuk pelaksanaan islah melalui firman-Nya berikut.
http://quran.ypip.org/?mod=quran.murotal.show&ganti_sura=1&sura_name=Al%20Hujuraat&aya=9#kata_49_9_1

B. Pengertian Persatuan
Persatuan ialah ikatan yang terjadi antara dua orang lebih yang mereka melakukan yang tidak sama dalam hal terjadinya peristiwa tertentu. Bila seseorang suatu bangsa maka rakyatnya akan bersatu membela bangsanya.
Dari penjelasan ayat di atas diperoleh kesimpulan bahwa usaha umat Islam terutama para pemukan (ulama/hakim/pejabat) supaya memperbaiki hubungan antara seseorang dengan seseorang yang lain atau kelompok, golongan dengan golongan atau dengan seseorang secara nyata, jangan membiarkan persengketaan atau perselisihan itu berlarut-larut. Para umat tidak boleh berdiam diri asal badan sendiri selamat, kita mesti berbuat, berusaha menghilangkan persengketaan, dan menghidupkan tali persaudaraan atara orang-orang yang bersengketa itu.
Penyerahan Dana Sosial
Setiap muslim wajib berusaha membangun kukuhnya persatuan dan kesatuan demi tegaknya agama, masyarakat, bangsa dan negara. Hal itu dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan bersama dengan cara yang bijaksana dan seadil-adiinya menurut ketentuan Allah SWT. Agama Islam adalah agama yang sempurna ajaran-ajarannya, bukan hanya membimbing manusia mengenal Tuhan dan tata cara beribadah kepadanya, tetapi juga memberi petunjuk tentang cara menyusun suatu masyarakat agar tiap-tiap anggotanya dapat hidup rukun, aman dan nyaman, yakni masing-masing hendaklah bertakwa Allah melarang kita saling membelakangi, suka mencari kesalahan orang lain, hasud, iri dan dengki lebih-lebih berbuat aniaya yang dapat menimbulkan perselisihan antarasesama.

حديث أنس قال: قال رسول الله ﷺ: انصر أخاك ظالمًا أو مظلومًا، فقال رجل: يا رسول الله، أنصره إذا كان مظلومًا، أفرأيت إذا كان ظالمًا كيف أنصره؟ قال: تحجزه أو تمنعه من الظلم فإن ذلك نصره، رواه البخاري.

Sahabat Anas bin Malik r.a. meriwayatkan sebuah hadis yang artinya: Tolonglah saudaramu dalam keadaan menganiaya atau dianiaya. Saya bertanya. Wahai Rasululah, yang ini saya menolongnya karena teraniaya. Bagaimana caranya menolong yang zalim? Engkau harus melarangnya/mencegahnya dari kezoliman itulah cara menolongnya.

Hadis tersebut memberi penjelasan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan itu mutlak diperlukan. Terjadinya perbedaan pendapat, baik perorangan maupun kelompok adalah hal yang wajar, karena setiap pribadi memang dianugrahi oleh Allah SWT kemampuan berkreasi dan penalaran yang berbeda-beda. Lebih-lebih para anak muda yang sedang mencari jati dirinya, persaingan antarindividu atau kelompok sulit dihindari sehingga tidak jarang berakhir dengan baku hantam. Dengan kondisi yang demikian, hendaklah segera dibentuk juru damai, baik dari guru maupun pemuka masyarakat agar masalah yang timbul tidak berlarut-larut. Perlu disadari bahwa mereka yang terlibat perselisihan pada umumnya adalah teman kita sendiri, masih sebangsa dan sering pula malah seiman. Maka penyelesaian dengan jalan kekerasan, jelas hanya akan merugikan diri dan bangsa kita sendiri.


Selanjutnya, dalam usaha memperjuangkan kebajikan dan amal. janganlah merasa bahwa diri dan kelompoknyalah yang pantas memperoleh bagian dan fasilitas yang lebih dari yang lain. Sikap demikian sangat berbahaya jika bersemayam dalam dada seorang muslim, karena dapat merusak keikhlasan beramal. Hal yang demikian pernah menghinggapi sebagian sahabat nabi seusai perang Badar, kemudian oleh Allah dengan firman-Nya yaitu:

Ayat di atas memberi dorongan kepada kaum muslimin agar siap memikul tanggung jawab berat melaksanakan dakwah islamiyah secara terpadu saling melengkapi sesuai dengan kemampuan disiplin ilmu yang dikuasainya. Dengan begitu hal-hal yang menyebabkan terjadinya persengketaan hendaknya dihindari. Unsur penting perekat persatuan dan kesatuan umat ialah takwa, memperbaiki hubungan sesama muslim, tolong-menolong, bantu-membantu dengan menaati Allah dan rasul-Nya dalam setiap keadaan.

C. Macam-macam islah
Para ulama membagi perdamaian yang terjadi antara dua golongan yang bersengketa menjadi lima macam. Berikut uraian tentang macam-macam perdamaian menurut para ulama.

1. Perdamaian yang Dilaksanakan antara orang Muslim dengan Orang Kafir
Islah atau persaudraan semacam dicontohkan oleh Rasulullah saw. pada tahun 6 H. Beliau beserta sahabat bermaksud melaksanakan umrah tetapi sesampainya di Hubaidah beliau mendengar bahwa orang-orang kafir Quraisy bermaksud menghalangi niat umrah tersebut. Maka diutuslah Usman bin Affan r'a' untuk melakukan perundingan dengan para pemuka Quraisy' Namun, setelah ditunggu beberapa lama Usman r.a. tidak juga muncul, bahkan terbetik berita bahwa Usman ra. dibunuh.  Maka para sahabat melakukan sumpah setia untuk mempertahankan Islam hingga titik darah penghabisan yang dikenal dengan "Baitur Ridwan". Mendengar berita tersebut para pemimpin Quraisy khawatir akan keberanian tentara muslim itu maka mereka mengutus Suhail bin Amar mengadakan perjanjian damai yang dikenal dengan "Perjanjian Hudaibiyah". Berikut isi Perjanjian Hudaibiyah.
a. Pasukan islam saat itu harus kembali ke Madinah, dan pada tahun berikutnya
umrah. Pelaksanaan umrah tersebut tidak boleh lebih dari tiga hari.

b. Bersedia untuk tidak saling menyerang selama 10 tahun.
c. Bila ada orang Madinah berpihak kepada penduduk Mekkah supaya diizinkan, sebaliknya jika penduduk Mekkah condong  ke Madinah hendaknya ditolak.

2. Perdamaian anta ra Penguasa den gan Pemberontak
Jika suatu negara terjadi pemberontakan, hendaklah segera dipadamkan agar negara dapat melanjutkan pembangunan. NaTnun sering terjadi bahwa pemberontak kekuatannya cukup handal, maka untuk tidak berlarut-larut dalam
suasana perang perlu ditempuh jalan damai secara adil dan bijaksana antara kedua belah pihak demi kesejahteraan masyarakat dan warga negara itu. 


3. Perdamaian antara Suami dan lstri 
Hubungan antara suami dan istri kadang-kadang diwarnai silang pendapat antara keduanya. Masing-masing pihak merasa paling benar, tidak ada yang mau mengalah. Akibatnya yang sering terjadi adalah suami membiarkan istrinya
terkatung-katung nasibnya dan tidak diberi nafkah. Maka dalam rangka menjaga keutuhan rumah tangganya seorang istri boleh membuat perdamaian, misalnya si istri tidak menuntut nafkah selama ditinggalkan dan sebagainya, sehingga keduanya dapat rukun kembali. Dan perdamaian itu hendaklah melibatkan juru damai dari kedua belah pihak (seorang dari pihak suami dan seorang dari pihak istri) agar dikemudian hari peristiwa itu tidak terjadi lagi.

4. Perdamaian antara Dua Orang yang Terlibat Piutang
Bila dua orang yang terlibat utang piutang cenderung terjadi saling gugat menggugat, hendaklah kita berusaha mendamaikan. Sebagai contoh, Rasulullah saw. pernah mendamaikan Ka'ab Bin Malik yang berutang kepada Ibnu Abie Hadrad dengan cara membayar setengah dulu dari utangnya. Kekurangannya akan dirundingkan di kemudian hari. Apabila masalah utang-piutang harus berakhir harus selesai di ruang pengadilan bukan tidak mungkin justru yang menang bagai arang yang kalah jadi abu karena masing-masing menginginkan perkara itu, sehingga tambah pengeluaran belanja.
5. Perdamaian antara Pembunuh dengan wali yang Terbunuh agar Bersedia Menerima diyat.

Seseorang yang membunuh orang lain tanpa sebab syar'i, wajib dikenai hukum qishas, yaitu dia harus ganti dibunuh. Namun jika mungkin wali dari si terbunuh diminta berdamai dengan imbalan ganti rugi (diyat) lebih banyak dari yang semestinya agar si pembunuh tidak dikenai hukum qishas tersebut.

Info :
Cara-Cara Melakukan Islah (Perdamaian)
Segala cara dan usaha boleh dilakukan untuk mewujudkan perdamaian, sepanjang langkah yang ditempuh itu tidak dimaksudkan untuk menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Rasulullah saw. bersabda yang artinya: 
"Perdamaian itu dilaksanakan antara para kaum muslimin untuk menghasilkan perdamaian, kecuali perdamian yang menghalalkan yang Allah haramkan dan mengharamkan yang Allah halalkan". (H.R. At-Tarmidzi)

D. Hikmah Islah (Perdamaian)
Islah dalam Islam memberi beberapa manfaat dan hikmah bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa hikmah yang terkandung dalam islah (perdamaian).
1. Mengembalikan kerukunan yang semula bersengketa
2. Hilangnya akar pemusuhan/perselisihan berganti dengan tali persaudaraan (islah)
3. Menghindarkan terjadinya pertumpahan darah.
4. Menghemat anggaran belanja.
5. Menjauhkan dari pengingkaran terhadap kebenaran.
6. Menjauhukan rasa permusuhan dan dendam antar sesama.
7. Menyalurkan pikiran-pikiran positif kearah yang bermanfaat.
8. Mendekatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Pengayaan:
Khazanah Doa-Doa dalam Al-Qur'an
1. Doa Nabi Muhammad saw. untuk Selalu Bersyukur
(QS. Al-Ahqaf/46: 15)
2. Doa Nabi Muhammad saw. untuk kemudahan dalam ibadah
(QS. Al-Isra/17: 80)
3. Doa para sahabat Nabi saw. untuk kesempurnaan agama
(QS. At-Tahrim/66: 8)
4. Doa para auliya shalihin memohon ampun
(Q.S. Ali Imran/3: 16)
5. Doa para auliya shalihin memohon pertolongan
(QS. Ali Imran/3: 147)

Rangkuman:
1. Islah adalah usaha untuk memperbaiki hubungan di antara manusia yang bersengketa (perdamian)
2. Persatuan ialah ikatan yang terjadi antara dua orang lebih yang mereka melakukan tidak yang sama dalam hal terjadinya peristiwa tertentu.
3. Para ulama membagi perdamaian yang terjadi antara dua golongan yang bersengketa menjadi lima macam. 
Berikut uraian tentang macam-macam perdamaian menurut para ulama.
a. Perdamaian yang dilaksanakan antara orang muslim dengan orang kafir.
b. Perdamaian antara penguasa dengan pemberontak.
c. Perdamaian antara suami dan istri.
d. Perdamaian anatara dua orang yang terlibat piutang.
e. Perdamaian antara pembunuh dengan wali yang terbunuh agar bersedia
menerima diyat.


Glosarium:
diyat : denda; uang tebusan
qishas: hukuman; sanksi; pinalti; ganti rugi
syar'i: sesuai dengan hukum Islam; berkenaan dengan keabsahan; 
sah menurut hukum Islam

###
Semoga bemanfa'at

Sunday, May 5, 2019

KELAPANGAN HATI & MENERAPKAN KANDUNGAN SURAH AL-INSYIRAH

PEMBELAJARAN 7
KELAPANGAN HATI

A. Muhasabah
Selama kehidupan ini masih ada maka ujian dan cobaan tentu juga akan tetap ada dan termasuk ujian hidup adalah semPitnya hati. Pada bab ini akan sedikit membahas perihal bagaimana lslam memandang kelapangan dalam hati manusia.Hali ini nantinya bisa dikaitkan dengan Surah Al-Insyirah dan bagaimana kemudian pengimplementasian atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kunjungan Siswa SMK Telkom Banjarbaru RS. Sarimulia
Kelapangan hati merupakan nikmat tersendiri dari Allah SWT. Orang yang mendapatkan kelapangan hati akan senantiasa tenang dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Ketika sebuah musibah menimpanya ia senantiasa bersabar serta mengikhlaskan diri menerima atas apa yang telah menimpanya dan ketika ia bisa untuk berlapang hati. Maka ia akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya.
Cara untuk mendapatkan lapangnya hati adalah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengabdi, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap kemampuan/sungguh-sungguh. Artinya adalah penyerahan total dirinya hanya untuk Allah SWT sehingga dengan dekatnya antara hamba dengan Tuhannya maka segala bentuk kesempitan berupa permasalahan hidup akan dengan mudah dihadapi dan diselesaikan dengan hati yang tenang. Mengapa demikian?

Hal itu karena ia tidak takut dan ia yakin bahwa Allah akan senantiasa menolong hamba-hamba-Nya yang dekat dengan-Nya. Pertanyaannya adalah sudahkah kita memiliki kelapangan hati?

B. Uswatun Hasanah
Ada banyak sekali kisah-kisah yang dapat dijadikan sebagai teladan terutama kisah-kisah para nabi dan rasul yang terdapat di dalam Al-Qur'an maupun riwayat-riwayat lainnya.
Sebagai salah satu contoh adalah keluhuran akhlaq Rasulullah saw. dalam kehidupan beliau sehari-hari. Ketika kaum kafir Quraisy menentang, mencaci, menzhalimi, menyakiti Rasulullah saw. beserta kaum muslimin lainnya dan bahkan bahkan ada yang mati hannya karena mereka meninggikan kalimat "ahad" yaitu Laa ilaha illallah Muhammadan Rasulullah".  Meskipun demikian. Rasulullah saw beserta kaum muslimin tidak pernah membalas segala tindak kaum Quraisy maupun kaum lainnya yang menentang dakwah Rasulullah saw.
Tentang kelapangan hati ini juga pernah dialami oleh Nabi Musa a.s ketika beliau mendapat perintah untuk mengajak Fir'aun kepada jalan kebenaran. Agar memiliki kelapangan hati tersebut kemudian beliau berdoa, doanya tersebut tertuang dalam Al-Qur'an Surah Thaha ayat 25-28 berikut.
link ...

C. QS. Al-Insyirah dan Terjemahan
link ...


SEKILAS INFO:
Al-lnsyirah berarti kelapangan dada. Kelapangan dada harus dimiliki oleh setiap umat lslam' Kelapangan dada dapat diterapkan dalam beribadah karena hakikat ibadah adalah ketundukan, kepatuhan, dan kecintaan sempurna kepada Allah swt. 
Secara bentuknya ibadah dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
1. lbadah qauliyah seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, dan berzikir.
2. lbadah jismiah seperti berpuasa dan menolong orang lain.
3. lbadah maliyah seperti zakat, infaq, dan sedekah.
4. lbadah qauliyah wa jismiah seperti salat.
5. lbadah qauliyah, jismiah, dan maliyah seperti melaksanakan ibadah haji

D. Hukum Bacaan
Beberapa bacaan tajwid yang terkandung pada Surah Al-Insyirah sebagai berikut.
foto ...

E. Kandungan Ayat
Ayat di atas memberikan faedah kepada kita bahwa segala sesuatu yang memberatkan nantinya pasti ada jalan keluarnya asal seseorang dapat menerima beratnya sebuah beban yang menimpa.

Allah SWT telah memberikan kelapangan hati dengan cahaya Islam setelah adanya kesempitan dalam hati Rasulullah saw. sebagaimana Allah SWT. melapangkan dada beliau, maka Dia pun menjadikan syariat-Nya demikian lapang dan luas, penuh toleransi dan kemudahan, tidak mengundang kesulitan, beban, serta kesempitan Allah swt juga meninggikan beliau dengan keluhuran akhlak yang ada pada beliau. ittuf, SWTmeninggikan posisi dan kedudukan beliau di dunia dan akhirat.

Adapun misi dakwah yang beliau emban beserta penghinaan oleh kaum musyrikin terhadap kaum mu'minin itulah yang menyebabkan turunnya ayat 5 dan 6. Bahwa setelah adanya kesulitan tentu Allah SWT akan benar-benar memberikan kemudahan bagi beliau.
Hal ini bisa juga menyangkut kehidupan keseharian kita. Tentu di balik sebuah kesulitan ada sebuah kemudahan. Allah SWT telah berjanji bagi siapa saja yang bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa yaitu dengan beriman kepada-Nya dan juga kepada hari akhir, kemudian ia takut dan melakukan apa yang diperintahkan kepadanya serta meninggalkan apa saja yang telah dilarang, tentu Dia akan memberikan jalan keluarnya dari segala kesempitan hati yang selalu menghantuinya dan segala bentuk kesempitan hidupnya sebagaimana firman-Nya berikut. QS. Ath-Thalaq: 2.
Kemudian ketika seseorang telah menyelesaikan tugas ataupun pekerjaannya, dan bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah maka hendaknya ia bersegera Karena urusan ibadah adalah urusan yang tidak bisa ditunda-tunda apalagi ditinggalkan.
Karena merupakan sebuah kerugian besar ketika seseorang melalaikan ibadah bahkan melupakan Allah SWT. Sebab, jika seseorang lalai kepada Allah SWT, maka Allah pun nantinya akan melalaikan bahkan melupakan dirinya di dunia maupun akhirat kelak.
Siapa lagi yang dapat diharapkan untuk memberikan pertolongan dari segala bentuk tipu daya dan berbagai macam bentuk fitnah serta ujian hidup selain Allah SWT?
Maka hanya kepada-Nya lah seharusnya seorang hamba berharap dan takut. Berharap agar selalu diberikan kemudahan di dalam segala urusan dunia dan akhirat serta takut akan siksa dan murka-NYa. 

F. Khazanah Doa-Doa dalam Al-Qur'an
Ada ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan doa dalam sehari-hari. 
Doa tersebut di antaranya terdapat pada ayat-ayat berikut.
1. Surah Al-Furqan ayat 74 (Doa Auliya-Shalihin untuk anugerah keluarga bahagia)
2. Surah Al-Kahfi ayat 10 (Doa Ashabul Kahfi untuk memohon petunjuk- Kemudahan)
3. Surah Al-Mu'minuun ayat 29 (Doa Nabi Nuh a.s. memohon tempat diberkahi) 
4. Surah Asy-Syu'ara ayat 169 (Doa Nabi Luth a.s. memohon keselamatan)

G. Kisah Berhikmah
 
Pedagang yang Jujur
lmam Hanafi merupakan seorang pedagang kain dan bahan pakaian. la selalu berkata lembut dan ramah serta perkataannya mengandung nasihat, pelajaran, dan hikmah sehingga disukai oleh semua orang.

Usahanya berkembang pesat karena kejujuran dalam usahanya. la tidak yakin terhadap keuntungan yang berlebihan. la tidak pernah berkenan mendapatkan uang dengan cara yang tidak sah dan tidak jujur. Selain itu, ia juga sangat dipercaya oleh semua orang. Bahkan, orang yang bukan muslim pun memercayakan hartanya ditangan beliau.
Pada suatu hari ia mengirim beberapa potong bahan kain kepada seseorang bernama Hafs bin Abdurrahman. la berpesan bahwa beberapa dari potongan itu ada yang rusak dan langganan harus diberitahu tentang hal itu. Hafs lupa melakukan itu dan menjual semua potongan tersebut. Hal ini sangat menggusarkan hati lmam Hanafi.
Untuk memperbaiki kekhilafan itu, ia memberi sebesar 30.000 dirham sebagai sumbangan kemanusiaan.
lmam Hanafi merupakan seorang hartawan yang bijak. Beliau suka menolong orang yang kesusahan dan menderita kekurangan. la tidak tamak dan menumpuk kekayaan. Beliau sering mendermakan hartanya bagi orang yang miskin dan menderita.
Pada suatu hari seorang wanita mengantarkan kepadanya sepotong haz (kain tenunan yang mahal) untuk dijual. Wanita itu menghargai barang tersebut 1.000 dirham.
Sebagai pedagang, lmam Hanafi tidak berpiklr mendapatkan untung dengan membeli kerugian dari wanita itu. Wanita itu sangat terkejut ketika lmam Hanafi membayarnya.

Rangkuman:
1. Setiap permasalahan tentu memiliki jalan keluar dan solusi. Maka hendaknya setiap manusia ketika ia mempunyai pennasalahan dalarn hidup, hanya meminta pertolongan kepada Allah SWT.
2. lbadah merupakan salah satu tujuan diciptakannya manusia. Maka hendaknya manusia bersungguh-sungguh dalam beribadah dan tidak disilaukan oleh kehidupan dunia.
3. Segala bentuk pengharapan hanya ditujukan kepada Allah SWT semata. Sebab jika seseorang berharap lebih pada manusia tentu suatu saat ia akan dibuat kecewa olehnya.

Glosarium:
Beban: barang yang dibawa (dipikul, dijunjung, dan sebagainya); sesuatu yang berat
Bertakwa: terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah
Kelapangan: kelonggaran
Solusi: penyelesaian; pemecahan; jalan keluar




PEMBELAJARAN 8

MENERAPKAN KANDUNGAN SURAH AL-INSYIRAH


Nama Surah al-Insyirah atau as-Syarh artinya melapangkan. Surah yang ke 94, terdiri dari 8 ayat, tergolong Surah Makkiyah; yaitu yang di turunkan di kota Mekkah, urutan turun wahyu yang ke 12.

PERILAKU PENGAMALAN 
SURAH AL-INSYIRAH

Surah Al-Insyirah mengandung banyak nilai-nilai terpuji. Mempelajari Surah A1-Insyirah memberikan banyak manfaat bagi pelakunya. Bacalah Surah Al-Insyirah dan artinya secara berulang-ulang agar Anda lebih mengetahui nilai-nilai terpuji yang dapat Anda terapkan pada perilaku dalam keseharian.

Penerapan Surah Al-Insyirah telah dicontohkan Allah SWT dalam melapangkan dada beliau dengan menjadikan Islam sebagai syariat-Nya secara lapang dan luas, penuh toleransi dan kemudahan, tidak mengundang kesulitan, beban, dan kesempitan. Selain itu' Allah SWT juga mencontohkan keluhuran akhlaq yang ada pada beliau. Salah satu contohnya terdapat pada Surah Al-Insyirah ayat 5-6. Dua ayat tersebut menjelaskan bahwa setelah adanya kesulitan tentu Allah SWT akan benar-benar memberikan kemudahan bagi beliau. Hal itu menunjukkan bahwa meskipun Allah SWT menguji hamba-Nya dengan kesulitan tetapi dengan kelapangan hati-Nya Allah SWT akan memberikan jalan keluar, mereka yang mau berusaha memecahkan kesulitan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai cobaan dan kesulitan, tentu di balik sebuah kesulitan ada kemudahan. Allah SWT akan memberikan jalan keluar. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT pada Surah Ath-Thalaq: 2. sebagai berikut.
Setelah mempelajari Surah Al-Insyirah, ada beberapa perilaku yang dapat. Anda amalkan atau terapkan dalam keseharian. contoh perilaku penerapan Surah Al-Insyirah adalah sebagai berikut.
1. Memaafkan kesalahan orang lain.
2. Meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan yang telah diperbuat.
3. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT dengan meminta ampunan (husnudzan) kepada diri sendiri dan orang.
4. Menciptakan perilaku berbaik sangka lain.
5. Berbicara sesuai dengan kenyataan.
6. Gemar melakukan evaluasi diri.
7 . Menjalani hidup dengan penuh rasa sabar.
8. Ikhlas dalam segala hal.

Rangkuman
1. Setiap permasalahan tentu memiliki jalan keluar dan solusi. Maka hendaknya setiap manusia ketika ia mempunyai permasalahan dalam dalam hidup, segeralah meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.
2. Ibadah merupakan salah satu tujuan diciptakannya manusia. Maka hendaknya manusia bersungguh-sungguh dalam beribadah dan tidak disilaukan oleh kehidupan dunia.
3. Segala bentuk pengharapan hanya ditunjukan kepada Allah SWT semata. sebab jika seseorang berharap lebih pada manusia, tentu suatu saat ia akan dibuat kecewa olehnya.


Glosarium
Musyrikin: orang-orang yang menyekutukan (menyerikatkan) 
Allah SWT; orang-orang yang memuja berhala.
Syariat: hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar.
Toleransi: sifat atau sikap toleran; penyimpangan yang 
masih dapat diterima dalam pengukuran kerja.
Zalim: bengis; tidak menaruh belas kasihan; tidak adil; kejam.

KHAZANAH DOA-DOA DALAM AL-QUR'AN
1. Doa Nabi Luth a.s Memohon Sabar dan Kuat Pendirian [QS. Al-Baqarah: 250]
2. Doa memohon ampunan dari siksa neraka [QS. Ali Imran: 16]
3. Doa memohon ampunan Allah SWT [Al-Baqarah: 285]
4. Doa Nabi Zakaria a.s. memohon keturunan yang shaleh [QS. Ali Imran: 38]
5. Doa memohon agar dijauhkan dari siksa neraka [Ali Imran: 191]
6. Doa memohon ampunan dari segala dosa [Ali Imran: 193]
Uji Kompetensi

1. Jelaskan kandungan Surah Al-Insyirah ayat 1-8!

2. Tuliskan lafal Surah Al-Insyirah ayat 1-3!

3. Tuliskan arti Surah At-Insyirah ayat 5-6! Jelaskan!

4. Tuliskan dua contoh penerapan Surah Al-Insyirah dalam keseharian!

5. Jelaskan dua manfaat berlapang dada terhadap orang lain!

###
Sekian Terimakasih
Semoga Bermanfa'at

Wednesday, May 1, 2019

MAKANAN HALAL

PEMBELAJARAN VI
MAKANAN HALAL

A. Muhasabah
Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia. Dengan_makan dan minum manusia bisa mempertahankan hidup di dunia ini.
Bahkan, hewan pun mendapatkan karunia Allah SWT berupa makanan dan minuman sehingga bisa berkembang biak.
Manusia dan hewan jelaslah berbeda dalam hal makan dan minum. Hewan tidak punya aturan dalam makan dan minum. Tidak peduli apa yang ia makan, bahkan ada yang makan kotorannya sendiri.
Hal demikian karena hewan tidak punya akal. akan tetapi, manusia adalah makhluk yang berakal tata aturan dalam hal makan dan minum.
Seorang muslim mempunyai pedoman hidup yang mengatur semua aspek kehidupan sampai aturan dalam makan dan minum. Akan tetapi, walaupun ada aturan yang mengatur masih tetap ada yang melanggar. Masih ada di antara kaum muslimin yang makan dan minum dari barang yang haram. Ada juga yang makan dan minum tidak megindahkan adab-adabnya.
Sebagai umat Islam hendaknya kita bertakwa kepada Allah SWT dengan cara mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi makanan haram. Selain itu, makanan halal juga harus baik. Makanan yang baik mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia, yaitu berpengaruh terhadap akhlaknya, kehidupannya, hatinya dan jernihnya pandangan, serta diterimanya amal-amal kita. 
Sedangkan makanan yang haram mempunyai dampak buruk bagi manusia. Salah satu dampak yang timbul yaitu tidak dikabulkannya doa. Meskipun hanyalah tidak dikabulkannya doa niscaya hal itu merupakan kerugian yang besar. Karena seorang hamba tidak lepas dari kebutuhan berdoa kepada Allah SWT.

foto ....


B. Qira'ah, Arti Kosakata dan terjemahan ayat
1. QS. Al-Baqarah [2] ayat 168.
http://quran.ypip.org/?mod=quran.murotal.show&ganti_sura=1&sura_name=Al%20Baqarah&aya=168#kata_2_168_1
2. QS. Al-Maidah [5] ayat 87-88.
http://quran.ypip.org/?mod=quran.murotal.show&ganti_sura=1&sura_name=Al%20Maidah&aya=87#kata_5_87_1
C. Hukum Bacaan
foto ..

D. Kisah Berhikmah
PEMUDA YANG JUJUR
Seorang pemuda bernama Idris berjalan menyusuri sungai.Tiba-tiba ia melihat buah delima yang hanyut terbawa air. Ia mengambil buah itu dan tanpa pikir panjang langsung memakannya.
Ketika Idris sudah menghabiskan setengah buah delima itu, baru terpikir olehnya, apakah yang dimakannya itu halal? Buah delima yang dimakan itu bukan miliknya. Idris berhenti makan. Ia kemudian berjalan ke arah yang berlawanan dengan aliran sungai, mencari dimana ada pohon delima. Sampailah Ia di bawah pohon delima yang lebat buahnya, persis di pinggir sungai. Dia yakin, buah yang dimakannya jatuh dari pohon ini. Idris lantas mencaritahu siapa pemilik pohon delima itu, dan bertemulah dia dengan sang pemilik, seorang lelaki setengah baya.


Setelah menemui pemiliknya Idris berkata, "Saya telah memakan buah delima anda. Apakah ini halal buat saya? Apakah anda mengihlaskannya? "Orang itu, terdiam sebentar, lalu menatap tajam. Tidak bisa semudah itu. Kamu harus bekerja menjaga dan membersihkan kebun saya selama sebulan tanpa gaji, katanya kepada Idris.
Demi memelihara perutnya dari makanan yang tidak halal, Idris pun langsung menyanggupinya.
Sebulan berlalu begitu saja. Idris kemudian menemui pemilik kebun dan berkata "Tuan, saya sudah menjaga dan membersihkan kebun anda selama sebulan. Apakah tuan sudah menghalalkan delima yang sudah saya makan? "Orang tersebut berkata "Tidak bisa, ada satu syarat lagi. Kamu harus menikahi putri saya yang buta, tuli, bisu dan lumpuh. Idris terdiam. Tapi dia harus memenuhi persyaratan itu. Idris pun dinikahkan dengan gadis yang disebutkan. Pemilik menikahkan sendiri anak gadisnya dengan disaksikan beberapa orang.
Setelah akad nikah berlangsung, tuan pemilik kebun memerintahkan Idris menemui putrinya di kamar. Ternyata, bukan gadis buta, tulis, bisu dan lumpuh yang ditemui, namun seorang gadis cantik yang nyaris sempurna. Namanya Ruqoyyah. 
Sang pemilik kebun tidak rela melepas Idris begitu saja. Seorang pemuda yang jujur dan menjaga diri dari makanan yang tidak halal. Ia ambil Idris sebagai menantu, yang kelak memberinya cucu bernama Syafi'i, seorang ulama besar, guru, dan panutan bagi jutaan kaum muslimin di dunia.

E. Kandungan Ayat
1. QS. Al-Baqarah [2] ayat 168.
Dalam ayat ini Allah SWT, menyerukan kepada umat manusia agar selalu menjaga diri dari barang haram. Mereka hendaknya mencari dan mengonsumsi sesuatu yang halal lagi baik sebagaimana telah diatur syariat lslam. Allah SWT juga memerintahkan umat manusia agar selalu waspada terhadap bujuk rayu  setan yang hendak menjerumuskan mereka ke lembah kesesatan.
Halal secara bahasa artinya  boleh sedangkan secara istilah halal adalah segala sesuatu yang tidak menimbulkan kerugian dunia dan akhirat dan Al1ah memberi wewenang untuk melakukannya. Kehalalan, sesuatu dapat ditinjau dari dua sisi sebagai berikut;
a. Halal secara zat, maksudnya segala yang boleh dikonsumsi yang tidak bertentangan dengan dalil syar'i.
b. Halal secara proses pemerolehan adalah sesuatu yang akan dikonsumsi merupakan hasil dari usaha yang halal.
Makanan yang baik (thayyib) adalah (makanan yang sehat dan memiliki gizi yang cukup dan seimbang sesuai dengan kebutuhan pemakan dan tidak berlebihan.

2. QS. Al-Maidah [5] ayat 87-88.
Dalam ayat 87 ini Allah SWT melarang orang-orang beriman mengharamkan apa-apa yang baik yang telah dihalalkan oleh Allah SWT seperti bahirah(unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan) saibah (unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja karena suatu nazar), dan wasilah (domba jantan yang dilahirkan secara kembar dengan betina). Dalam ayat-ayat ini Allah juga melarang untuk berperilaku melampaui batas karena perbuatan tersebut tidak disukai oleh Allah SWT.
Setelah mempelajari kandungan Surah A1-Baqarah [2] ayat 168 dan Surah Al-Ma'idah [5] ayat 87-88, selanjutnya ada beberapa hal yang berhubungan dengan kandungan tersebut. Hal-hal tersebut di antaranya sebagai berikut.
F. Penjelasan
1. Pengertian haram dalam mengkonsumsi makanan
Haram secara. bahasa haram berasal dari kata harama yang berarti sama dengan mana'a. Secara istilah haram adalah sesuatu yang secara tegas dilarang oleh Allah untuk dikerjakan dan pula dapat mendatangkan madharat. serta pelakunya diancam siksa di akhirat dan terkadang ditambah dengan adanya sanksi di dunia.
Jika dikaitkan dengan makanan, hukum haram dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a) Haram lidzatihi, yakni haram secara fisik (haram karena zatnya, memang sudah diharamkan oleh Allah), seperti darah, daging babi, dan khamar. Selain itu, berdasarkan hadits-hadits Rasulullah saw. ada beberapa kriteria hewan yang haram untuk dimakan, di antaranya hewan buas yang bertaring, hewan yang bercakar, dan berkuku tajam, hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, serta hewan yang dilarang untuk dibunuh.
b) Haram lighairihi, yaitu sesuatu yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan zatnya, melainkan karena prosesnya. Jika prosesnya haram maka hasilnya juga haram. Di antara yang haram disebabkan oleh prosesnya di antaranya al-munhaniqah (hewan yang mati karena tercekik), al-mauqudzah (hewan yang mati karena pukulan keras), al-mutaraddiyah (hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi), an-nathihah hewan yang mati karena ditanduk hewan lain), dan hewan yang disembelih untuk selain Allah.

2. Manfa'at mengonsumsi makanan dan minuman halal
Seseorang yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, maka dirinya akan memperoleh manfa'at. Manfaat tersebut di antaranya sebagai berikut.
a) Terjaga kesehatannya sehingga dapat mempertahankan hidupnya sampai dengan batas yang ditetapkan Allah SWT.
b) Mendapat ridha Allah SWT karena memilih jenis makanan dan minuman
yang halal.
c) Memiliki akhalqul karimah karena telah menaati perintah Allah SWT sekaligus terhindar dari akhlak madzmumah (tercela).
d) Do'anya dikabulkan Allah SWT.
e) Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT.
f) Akal cenderung melakukan hal-hal positif.

3. Madharat mengonsumsi makanan dan minuman haram
Makanan yang haram memberikan madharat yang besar bagi manusia. Di antara madharat makanan dan minuman yang haram sebagai berikut.

a) Amal ibadahya tidak akan diterima doanya tidak akan dikabulkan Allah SWT.
b) Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa seperti kecerdasan menurun, cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif, senang menyendiri dan melamun, serta semangat kerja berkurang.
c) Makan dan minuman yang haram dapat pembahayakan kesehatan.
d) Makanan dan minuman yang haram  memubadzirkan harta.
e) Menimbulkan permusuhan dan kebencian.
f) Menghalangi mengingat Allah SWT.
g) Akan cenderung melakukan hal-hal negatif.

Pada ayat 88 Allah SWT memerintahkan untuk mengonsumsi apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita selagi dalam keadaan halal lagi baik. Kemudian Allah SWT memerintahkan pula untuk bertakwa kepada-Nya dalam kondisi apa pun. Taatlah dan kerjakanlah apa yang Dia ridhai tanpa melanggar perintah dan mendurhakai-Nya.

G. Khazanah Do'a-Do'a dalam Al-Qur'an
Ada ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan doa dalam sehari-hari. Doa tersebut di antaranya terdapat pada ayat-ayat berikut.
1. QS. Al-Furqan: 74. 
(Doa Auliya-sholihin untuk anugerah keluarga bahagia)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya: 
"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".
2. QS. Al-Kahfi: 10. 
(Doa Ashabul Kahfi untuk memohon petunjuk kemudahan)
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: wahai tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).

3. QS. Al-Mu'minuun: 29. 
(Doa Nabi Nuh a.s memohon tempat diberkahi)
رَبِّيْ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلاً مُبَارَكًاوَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ
Artinya: 
"WahaiTuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat".

4. QS. Asy-Syu'ara: 169. 
(Doa Nabi Luth a.s memohon keselamatan)
رَبِّيْ نَجِّنِيْ وَاَهْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: 
"Wahai Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan".

H. Rangkuman
1. Makanan halal adalah makanan yang tidak dilarang oleh Allah SWT dan tidak mengandung kemadharatan baik di dunia maupun di akhirat.
2. Makanan halal terbagi dua, yaitu halal lidzatihi dan halal lighaiihi mendapatkannya.
3. Makanan haram terbagi dua, yaitu haram lidzatihi dan haram lighairihi.
4. Surah Al-Baqarah [2] ayat 168 menjelaskan tentang perintah memakan yang halal dan menjauhi langkah-langkah setan.
5. Surah Al-Ma'idah [5] ayat 87 memerintahkan untuk tidak mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah swt, dan perintah untuk tidak melampaui batas.
6. Surah Al-Ma'idah [5] ayat 88 menjelaskan tentang perintah mengonsumsi yang halal dan perintah bertakwa kepada Allah SWT.


Sekilas Info:
Sayuran hijau adalah salah satu makanan yang memiliki kandungan gizi sangat besar. Tahukah Anda zat apa saja yang terkandung dalam sayuran hijau? Ada banyak sekali zat yang terkandung di dalamnya di antaranya sebagai berikut.

1. Sayuran hijau merupakan sumber nutrisi.
2. Sayuran hiijau mengandung vitamin A, C, dan B, mineral, serta serat.
3. Sayuran hijau mengandung klorofil.
4. Sayuran hijau kaya akan zat besi.

Mulai saat ini mari kita biasakan mengonsumsi sayuran hijau, karena selain banyak manfaatnya sayuran hijau juga mudah didapat. Mari kita mulai hidup sehat.